Koperasi kemudian dijadikan alat perjuangan oleh Budi Utomo serta Serikat Dagang Islam untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Berawal dari cerita Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah bank untuk para pegawai negeri (priyayi).
Pada saat itu ia mendirikan bank tersebut dengan tujuan untuk menolong para pegawai yang makin menderita. Hal itu karena para pegawai pada masa itu banyak terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi.
Adapun, maksud dari Patih sendiri yaitu untuk membentuk koperasi kredit modal seperti yang sudah ada di Jerman. Cita-cita Patih tersebut dikembangkan oleh seorang asisten residen Belanda De Wolf Van Westerrode.
Aria menganjurkan untuk mengubah bank itu menjadi koperasi agar bisa bermanfaat bagi banyak orang. Kemudian pada 1908, Raden Soetomo mendirikan perkumpulan “Budi Utomo”.
Tujuannya untuk memanfaatkan sektor perkoperasian bagi kesejahteraan rakyat miskin. Tidak hanya itu, Budi Utomo juga memberikan peranan bagi gerakan koperasi guna memperbaiki kehidupan rakyat.
Penyebarluasan semangat koperasi ini terus berlanjut sampai tahun 1927. Terbentuk juga Sarekat Islam yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi para pengusaha pribumi.
Kemudian pada 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi pertama di Tasikmalaya. Yang mana kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Nasional.
Pada kongres inilah terbentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya. Selain itu, kongres ini juga menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi.
Berpatokan pada peristiwa tersebut, Hari Koperasi Nasional kemudian diperingati setiap tanggal 12 Juli setiap tahunnya. Dan masyarakat Indonesia turut memperingatinya.
Sumber:
https://www.rri.co.id/lain-lain/819713/rangkuman-sejarah-peringatan-hari-koperasi-indonesia-12-juli#:~:text=Hari%20koperasi%20Nasional%20pertama%20kali,Islam%20untuk%20memperbaiki%20kehidupan%20rakyat.
Bagus ust
Makasih